Kamis, 04 Agustus 2011

ngakak: Pola Pikir Geologist


hkhkhk...ngakak juga nih cerita konyol..makasih buat Rizza Alhasani dan blognya http://freshcerita.blogspot.com/2009/01/pernah-tau-pola-pikir-geologist-putri.html#comment-form :)


Putri Katak

Seorang geologist berjalan cepat melintasi tepi sungai, ketika terdengar suara panggilan. Setelah diamati, ternyata suara itu berasal dari seekor katak.
"Hai tunggu," kata si katak, "Aku sebenarnya putrid yang cantik
, tapi sedang dikutuk. Tapi kalau kamu menciumku, aku bisa jadi putri lagi. Ciumlah aku!"
Dengan hati-hati si geologist memungut si katak, lalu memasukkannya ke saku jaketnya. Si katak berteriak,
"Hai, ciumlah aku! Kalau aku sudah jadi putri, aku mau jadi pacarmu semalam."
Si geologist cuma tersenyum kecil.
"Iya deh, nggak semalam. Seminggu penuh deh!!!" teriak si katak. Si geologist senyum lebar, mengeluarkan katak dari saku, mengelus-elusnya, kemudian mem
asukkan kembali ke saku.
Si katak berteriak putus asa, "Ya deh, aku mau jadi pacar kamu seumur hidup. Tapi cium aku dong. Nanti aku jadi putri yang cantik sekali, yang akan menemani kamu selamanya."
Akhirnya si geologist buka suara juga.
"Hey. Tahu nggak. Aku itu geologist. Aku nggak punya waktu buat pacaran. Tapi punya katak yang bisa bicara, keren juga."




Hukuman Pancung
Di sini akan dijelaskan karakteristik khas geologist, yaitu memiliki pengabdian yang mendalam dan membabi buta pada profesinya. Zaman pemberontakan. Seorang pendeta, ahli hukum, dan geologist ditangkap, dan dijatuhi hukuman mati dengan guillotine/alat pancung.
Tibalah saat pelaksanaan hukuman mati. Setelah diundi, pendeta harus mati lebih dulu, disusul ahli hukum, dan terakhir si geologist. Pendeta meletakkan leher di balok guillotine. Tuas dilepas. Tapi pisau tak bergerak. Si pendeta lalu berdiri dan mengatakan ia telah diselamatkan oleh Tuhan. Ia pun dibiarkan pergi/bebas.
Giliran si ahli hukum dipaksa meletakkan leher di balok. Tuas dilepas. Tapi pisau masih terdiam saja. Si ahli hukum berdiri dan mengatakan bahwa seorang tersangka hanya boleh dihukum satu kali untuk sebuah kesalahan. Maka ia pun boleh pergi.
Terakhir, giliran geologist meletakkan kepalanya di leher balok. Ia mengintip ke arah pemicu katrol. Lalu ia berkata,
"Tunggu. Sekarang aku tahu kenapa alatnya macet, ...."

Tebakan Kelas Tinggi
Ahli komputer dan geologist berada dalam sebuah perjalanan panjang di pesawat terbang. Si geologist tidur dengan lelap. Tapi si ahli komputer duduk gelisah. S
etelah lama bingung mencari kegiatan, ahli komputer membangunkan geologist dan mengajak main tebak-tebakan. Si geologist yang malas cuma menggeleng dan mencoba kembali tidur.
"Ayo dong," desak ahli komputer, "Kita pakai taruhan. Yang kalah bayar sepuluh ribu ke yang menang." Si geologist masih menolak dengan halus.
"Begini saja," kata ahli komputer, "Kalau aku nggak bisa jawab pertanyaanmu, aku bayar seratus ribu. Kalau kamu nggak bisa jawab pertanyaanku, kamu bayar sepuluh ribu saja."
Si geologist bosan diganggu, dan terpaksa setuju. Lumayan dapat proyek, pikirnya. Maka ahli computer mengajukan pertanyaan pertama, "Berapa jarak dari
Matahari ke planet Pluto?" Si geologist langsung menyerah dan menyerahkan sepuluh ribu rupiah.
Ahli computer dengan gaya, menantang pertanyaan dari geologist.
Maka si geologist bertanya, "Apa yang naik dengan tiga kaki dan turun dengan lima kaki?"
Ahli komputer bingung. Tapi ia tak mau menyerah. Maka ia membuka laptopnya, dan mencari berbagai referensi. setelah gagal, ia menyambungkan modem, dan mencari referensi ke Internet. Masih gagal, ia berkirim mail ke seluruh mail list yang diikutinya untuk menanyakan soal itu. Tapi tidak ada yang bisa menjawab. Putus asa, ia menyerahkan seratus ribu rupiah ke geologist yang masih terkantuk-kantuk. Si geologist tenang menerimanya dan memasukkannya ke saku.
Si programmer, penasaran, membangunkan si geologi
st, dan bertanya lagi, "Jadi, apa jawabannya?"
Dengan malas, si geologist menggelengkan kepala,”Gak, tahu!” dan mengeluarkan sepuluh ribu rupiah, menyerahkannya ke ahli komputer, lalu tidur lagi.


Ilmu Karcis
Setelah membaca kisah ini, Anda akan suka mengaplikasikan rumus ini. Sekelompok geologist dan matematikawan naik kereta bersama untuk menghadiri workshop. Setiap matematikawan membawa selembar karcis. Tapi para geologist hanya puny
a selembar karcis untuk semua orang. Tentu saja, para matematikawan menertawai ketololan kelompok geologist.
Saat kondektur hampir masuk, semua geologist bergegas masuk ke kamar kecil. Kondektur mengetuk pintu kamar kecil, dan berteriak,
"Karcisnya,Pak. "
Sebuah tangan mengacungkan selembar karcis itu keluar kamar kecil. Kondektur memeriksa dan kemudian berlalu. Para geologist pun keluar dari kamar kecil. Para matematikawan merasa kecele.
Pulang dari workshop, para matematikawan hanya membeli s
elembar karcis. Tapi para geologist tidak membeli karcis selembar pun. Para matematikawan kembali menertawai keanehan pada geologist.
Saat kondektur hampir masuk, para geologist masuk ke kamar kecil. Dan para matematikawan masuk kamar kecil satunya. Tapi kemudian salah satu geologist keluar dari kamar kecil, mengetuk pintu kamar kecil para matematikawan, dan berteriak, "Karcisnya, Pak!"

Pendekatan
Seorang geologist dan seorang matematikawan sedang bersaing memperebutkan seorang gadis (pasti ilmuwan deh).
Kata si gadis, "Kalian boleh mendekatiku. Tapi berapa pun lan
gkah kalian mendekatiku, aku akan segera menjauh dengan jarak setengahnya. "Kata si matematikawan, "Wah, dengan demikian, aku tak akan bisa mencapaimu selamanya. Ini pasti penolakan yang halus.", dia menyerah.
Tapi kata geologist, "Memang aku tak mungkin mencapaimu. Tapi aku bisa berada cukup dekat untuk melihat kecantikanmu. " Ngrayu… ni yeee!

Soal Harga
Sore di taman. Dua geologist berpapasan. Satu sedang jogging dan satu mengendarai sepeda yang bagus.
"Hai, sepedamu bagus. Baru ?"
"Bisa dibilang baru. Ada gadis manis memberikannya padaku tadi."
"Baik sekali! Bagaimana ceritanya ?"
"Aku juga heran. Tadi aku sedang jogging. Gadis manis itu naik sepeda ini. Dia berhenti, mengerlingkan mata, lalu turun. Kami jalan bersama sebentar. Tiba-tiba dia mengajakku masuk ke semak-semak. Di sana dia membuka seluruh pakaiannya. Lalu katanya, 'sekarang, ambillah milikku yang paling berharga'.
Ada training pack, ada sepatu, dan ada sepeda. Jadi aku ambil sepedanya." "Ya dong. Tentu. Lagipula training pack dan sepatunya belum tentu seukuran dengan kamu."

Cinta Prototype
Seorang geologist sedang melakukan ujicoba motor balap yang dibelinya built Up dari Amerika fully-automatic di sebuah jalan sepi. Tapi tak disangka, sebuah jeep besar melintas cepat masuk ke jalan itu. Tabrakan tak dapat dielakkan. So motor balap idamannya hancur.
Sambil terengah-engah, si geologist berteriak, "Ya ampun. Apa yang kamu lakukan? Hancur sudah prototype RXW-1007 satu-satunya di dunia!"
Kata si penabrak, "Maafkan saya. Tapi kenapa memikirkan mobil? Anda sendiri luka parah. Tangan kiri Anda hancur terlindas. Dan ..."
Dengan kaget, si geologist menegok tangan kirinya yang
nyaris putus,lalu berteriak, "Ya ampunnnnnnnn… .. Hancur juga prototype jam-komunikator- multimedia- waterproof GRF-5505 satu-satunya di dunia !!!!!"

Istri atau Pacar?
Tiga geologist berbincang santai. Di luar kebiasaan, kali ini mereka memperbincangkan soal istri dan pacar.
"Saya lebih suka punya pacar," kata geologist pertama. "Lebih bebas. Tidak terikat waktu. Dan lebih mesra."
"Istri justru lebih mesra," kata geologist kedua. "Lagipula lebih santai. Dan jelas kita lebih terurus, sehingga bisa berfokus lebih banyak pada geologisting."
"Kalau saya, lebih suka punya istri dan pacar sekaligus," kata geologist ketiga. "Malam-malam, istri saya mengira saya sedang serong ke pacar saya. Pacar say
a mengira saya kembali ke istri saya. Padahal saya lagi asyik main game sama teman-teman, tanpa gangguan."

Perancang Anatomi
Tiga geologist muda asyik berdebat. Topiknya adalah tentang anatomi manusia. Mereka bersitegang tentang siapa sebenarnya perancang anatomi manusia itu.
"Pasti ahli mesin," kata geologist pertama.
"Lihat, sistem kendali mekaniknya yang nyaris sempurna. Tarikan katrol dan pengungkitan yang halus, serta ..."
" Itu artinya bukan ahli mesin, tapi ahli elektro," tukas geologist kedua.
"Yang kamu tunjukkan berkaitan dengan sistem kendali syaraf yang luar biasa presisinya."
Kata geologist, "Menurut aku sih, pasti geologist tata lingkungan . Siapa lagi yang punya kebiasaan menempatkan saluran limbah berdekatan sekali dengan kawasan rekreasi."

Perancang Anatomi
Su Tono adalah geologist handal yang terkenal, yang dulu bekerja di Exxxon. Ia adalah ahli reservoir oil dan ahli pengeboran hebat. Pernah meja-meja kerja di Exxxon diberi tanda 'No Smoking'.
Su Tono segera menambahi tulisan di bawahnya, sehingga terbaca 'No Smoking, No Su Tono', lalu ia pulang. Tak lama kebijakan itu dicabut.
Setelah Su Tono pensiun, pernah Exxon mengalami hambatan yang parah dalam explorasi. Dan tak ada satu geologist pun yang dapat menangani, akhirnya Su Tono dipanggil kembali sebagai konsultan.
Su Tono berkeliling ke lapangan sebentar, membuka peta, mengukur di sana-sini, dan mencatat di sebuah buku kecil. Beberapa saat kemudian, ia mengambil spidol, dan memberi tanda silang 'X' besar di sebuah peta. Para geologist cepat-cepat melakukan pengeboran di situ, dan menemukan sumber minyak baru.
Su Tono menagih Exxxon sebesar $10000. Tapi eksekutif Exxxon berkeberatan.
Mereka bilang, "Masa hanya untuk sebuah tanda silang, kita harus bayar sedemikian besar." Maka mereka meminta Steinmetz untuk memberikan rincian tagihan.
Su Tono pun membuat rincian sebagai berikut:
Membuat tanda silang $ 1.00
Menentukan posisi tanda silang $ 9999.00
Total $ 10000.00

Volume Tabung
Tiga orang diperintahkan untuk mengukur tabung dengan alas bulat tapi ujung mencorong.
Orang pertama, matematikawan, mengukur diameter tabung dan sisi-sisi lainnya, kemudian melakukan perhitungan integral tingkat tiga.
Orang kedua, fisikawan, memasukkan air ke dalam tabung, ke
mudian mengeluarkan air ke gelas ukur, dan membaca volumenya.
Orang ketiga, geologist, membaca nomor seri di bawah tabung,
kemudian mengambil buku di pojok lab untuk membaca jenis tabung, bahan, dan volumenya.

Alat Tulis
Cerita ini terjadi di masa perlombaan teknologi luar angkasa, antara Amerika Serikat melawan Uni Soviet. NASA, menemukan bahwa pena dengan tinta yang bekerja dengan gravitasi itu tidak dapat bekerja di luar angkasa, akhir NASA bekerja sama denga Uni Sovyet merancang pena jenis baru yang memiliki tekanan internal. Tekanan tinta dikendalikan oleh genggaman pemakai. Untuk sistem sensor dan sebagainya, dihabiskan dana mencapai satu juta U$ dollar. Dan akhirnya, pena ini bekerja dengan baik sekali.
Sementara itu pihak Indonesia yang akan mengirim Astronot bersama NASA, yang latar belakangnya pendidikan Sarjana Geologi, mengalami masalah yang sama. Dan Si Geologist memutuskan untuk menggunakan pensil.

Tinggi Tiang
Beberapa geologist muda sedang berbincang di bawah tiang bendera. Mereka sedang membandingkan cara terbaik untuk menghitung tinggi tiang itu. Sedang asyik-asyiknya berbincang, datanglah seorang professor geologist.
Setelah mengetahui persoalannya, si professor geologist senior mengangkat tiang itu, merebahkannya ke tanah, mengeluarkan meteran dari sakunya, dan mulai mengukur. "Tiga meter delapan puluh dua centimeter. Mudah kan? Cepat dan praktis."
Seorang geologist muda menyanggah, "Tapi kita mau mengukur tinggi tiang, bukan panjang tiang."

Mengganti Bola Lampu
Pertanyaan : Berapa orang yang diperlukan untuk mengganti bola lampu?
Insinyur sipil: Satu tim lengkap. Dan beri saya satu minggu untuk merancang project management ini.
Sepesialis windows-XP: Satu orang. Tapi harus dilakukan reinstalasi rumah secara keseluruhan.
Spesialis linux: Satu orang. Dan tidak perlu lampu baru. Cukup dilakukan rekompilasi pada source code lampu itu.
AHLI telekomunikasi: Satu orang, untuk mengoperasikan perangkat remote maintenance dengan inframerah terhadap lampu.
Ahli pengairan: Lima orang. Satu untuk melepas lampu dan menggantinya. Empat untuk membereskan perahu apung dan mengeringkan ruangan dari air
kolam.
Ahli arsitektur: Ruangan itu dirancang untuk menerima cahaya alami. Lampu itu tidak rusak. Dari awal memang dipasang hanya sebagai asesori, dan memang tidak bisa menyala.
Spesialis C++: Tergantung, apakah lampu yang rusak itu bertipe lampu real, ataukah hanya instansiasi dari kelas lampu.
Ahli Filsafat : Tidak perlu orang. Biarkan saja kupu-kupu itu mengepakkan sayapnya sekali lagi.
Mekanikawan kuantum: Karena posisi dan momentum lampu tak dapat ditetapkan bersamaan, kita perlu satu ruangan penuh ahli fisika yang ditutup matanya. Saat menerima sinyal, mereka semua harus melepaskan tutup mata, dan mengamati kawasan di mana lampu rusak mungkin berada. Yang terdekat dengan lampu itu harus mengganti lampu secepat-cepatnya, sebelum fungsi gelombang bergeser.
Mahasiswa geologi semester 1: Tidak tahu. Kami belum be
lajar soal itu.
Mahasiswa geologi semester 2: Tidak tahu. Itu materi semester 3.
Mahasiswa geologi semester 3: Sudah lupa. Itu ternyata materi semester 2.
Mahasiswa teknik geologi tingkat akhir: Ini bocoran soal ujian skripsi ya?
Alumni baru teknik geologi : Itu tergantung beberapa hal.
Dosen teknik geologi : Saya berkeberatan menjawab pertanyaan kalau itu dimaksudkan untuk menjatuhkan saya.
Praktisi geologi Senior: Anda sebenarnya Cuma bertanya, atau sedang meminta bantuan saya untuk mengganti lampu?


KERANG “EMAS”: Piritisasi Pelecypoda

KERANG “EMAS”: Piritisasi Pelecypoda

Blora, 26/07/11

Ada hal menarik saat Saya, 2 orang teman saya Rudi dan Yan, serta porter sekaligus Om saya, Mas Teguh meluncur ke Desa Waru, Kecamatan Jepon,Kabupaten Blora. Di lokasi yang sangat sulit ditempuh karena medan yang begitu berat dengan tanjakan yang begitu terjalnya, kami pun terus melanjutkan perjalanan menuju lokasi berupa suangi yang kering dimana dapat ditemukan mineral-mineral dengan kilap logam dan berwarna kuning keemasan,dan kemungkinan besar adalah Pyrite (FeS2) yang biasanya berasosiasi dengan emas. Mineral-mineral ini tersembunyi di dalam batulempung berwarna abu-abu, dan terkadang juga dapat ditemukan mineral logam berwarna putih keperakan, kemungkinan adalah galena. Kami tidak menyebut mineral-mineral ini sebagai mineral lempung karena kekerasannya yang dapat menggores kaca.

Saat kami memecah batulempung untuk mengambil beberapa sampel Pyrite, tiba-tiba Rudi menemukan sebuah benda berbentuk kerang. Yan pun menyebutkan bahwa itu adalah fosil dan dilihat dari morfologinya, fosil tersebut adalah fosil Pelecypoda, dan saat dicermati lebih jauh, ternyata fosil ini merupakan suatu cast atau cetakan dalam Pelecypoda dengan komposisi berupa Pyrtite, alhasil fosil ini adalah cast Pelecypoda yang telah mengalami Pyritisasi. Sangat menakjubkan cast ini cukup berat sebagai benda dengan dimensi sekitar 1 cm x 1 cm x 0,5 cm, dengan warna keemasan dan mengkilap seperti logam.

Deskripsi Makrofosil: ntar aja deh.hahahha..lagi males cuy

Fotonya nyusul,ada di kamera Yan soalnya.hahaha