Sabtu, 16 Juli 2011

Batuan Beku

ALL ABOUT IGNEOUS ROCK

Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sering mendapati adanya batuan-batuan beku di sekitar kita. Sebagai contoh, batu batu yang kebanyakan berserakan dipinggir jalan, digunakan sebagai pondasi bangunan, sebagai tempat jatuhnya air wudhlu di tempat wudhlu, kebanyakan merupakan batuan beku yang disebut dengan Andesit. Hiasan hiasan yang biasa ditempelkan pada dinding bangunan biasanya merupakan batuan beku yang disebut Granit, dan lain-lain. Untuk itu disini akan dijelaskan beberapa cara untuk mengidentifikasi atau mendeskripsi mengenai batuan beku.

Batuan Beku atau igneous rock (igneous=ignis=api) merupakan suat batuan yang terbentuk dari pembekuan magma baik secara ekstrusif (di atas permukaan bumi) maupun intrusif (di dalam permukaan bumi). Proses pendinginan magma ini nantinya akan mempengaruhi tekstur dan struktur batuan beku.

Dalam siklus Batuan (Rock cycle), selain terbentuk langsung dari pembekan magma, batuan beku dapat juga terbentuk dari batuan lain seperti batuan metamorf yang megalami peleburan dan pembekuan, lalu dapat juga terbentuk dari batuan sedimen yang telah mengalami “melting” lal mendingin menjadi batuan beku.


A. TEKSTUR BATUAN BEKU

Tekstur dalam batuan beku merupakan suatu kenampakan yang lebih memperlihatkan hubungan antara massa mineral dan massa gelas yang membentuk batuan. Tekstur menunjukkan derajat kristalisasi, ukuran butir atau granuralitas dan kemas atau hubungan antar unsur-unsur itu. (Williams, 1982).

1. Derajat Kristalisasi (Degree of Crystaliation)

Derajat Kristalisasi merupakan keadaab proporsi antara massa Kristal dan massa gelas dalam batuan.

o Holokrsitalin : apabila batuan tersusun seluruhnya oleh massa Kristal.

o Hipokristalin : apabila batuan tersusun oleh massa gelas dan massa Kristal.

o Holohyalin : apabila batuan terdiri seluruhnya dari massa gelas.

2. Bentuk Kristal

o Euhedral : Bentuk dan batas Kristal terlihat baik

o Subhedral : Bentuk dan batas Kristal terlihat ada yang baik dan ada yang buruk

o Anhedral : Bentuk dan batas Kristal terlihat buruk

3. Ukuran Butir (Williams, 1954:32)

Halus

< 1mm

Sedang

1 – 5 mm

Kasar

5 – 30 mm

Sangat Kasar


>30 mm



4. Pola Susunan Butir

o Equigranular (faneritik)

Ukuran butir relatif sama. Jenis mineral dapat dikenali dengan mata telanjang.

o Faneroporfiritik

Massa dasar (groundmass) dan fenokrist dapat dikenali. Groundmass berukuran lebih kecil daripada fenokrist dan keduanya masih mampu dikenali dengan mata telanjang.


o Porfiroafanitik

Fenokrist dapat dikenali dengan mata telanjang, namun groundmass sudah tidak dapat dikenali lagi dengan mata telanjang

o Afanitik

Semua butir mineral halus tidak dapat dikenali dengan mata telanjang.

o Glassy

Batuan tersusun seluruhnya oleh gelas vulkanik (holohyalin)

o Fragmental, jika batuan tersusun atas fragmen-fragmen hasil ledakan gunung api.

B. STRUKTUR BATUAN BEKU

Struktur batuan beku merupakan bentuk batuan beku dalam skala besar (megaskopik).

o Masif / padat

Dalam batuan beku tidak terdapat lubang-lubang

o Vesicular

Jika pada batan beku terdapat lubang lubang yangsejajar yang terbentuk akibat keluarnya gas-gas pada saat proses pembekuan

o Scoriaceous

Jika pada batuan beku terdapat lubang-lubang yang tidak teratur

o Amygdaloidal

Jika pada batuan beku terdapat lubang lubang yang kemudian terisi oleh mineral mineral sekunder atau yang biasa disebut dengan Amygdule.

o Flow-structure

Jika pada batuan beku telihat adanya kesejajaran mineral mineral yang menunjukkan srtuktur aliran.

o Pimoceous

Apabila dalam suatu batuan beku terdapat lubang-lubang halus dan banyak serta berbentuk silinder maka batuan tersebut dapat dikatakan memiliki struktur pumiceous.










Pumiceous Vesicular

C. KLASIFIKASI BATUAN BEKU

Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan pada berbagai macam acuan, antara lain tempat terbentuknya, warna, kimia, tekstur, dan mineraloginya.

Ø Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku dibedakan atas :

1. Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di perut bumi.

2. Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentuk tidak jauh dari permukaan bumi

3. Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di atas permukaan bumi

Ø Berdasarkan sifat kimianya

1. Batuan beku asam (acid), kandungan silika > 65%

Granit : faneritik atau faneroporfiritik, berwarna cerah

Ryolit : seperti granit namun bertekstur afanitik atau por firoafanitik

2. Batuan beku intermediet, kandungan silika 52% - 66%.

Diorit : faneritik atau faneroporfiritik, berwarna abu abu hingga abu abu gelap.

Andesit : seperti Diorit namun bertekstur afanitik atau porfiroafanitik

3. Batuan beku basa, kandungan silica 45% - 52%

Gabro : faneritik atau faneroporfiritik, berwarna abu abu gelap hingga hitam

Basalt : seperti Gabro namun bertekstur afanitik atau porfiroafanitik

4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan silika < 15%

Dunite : berkomposisi olivin hampir 100%

Peridotite : berkomposisi olivin dominan dengan pyroxene

Piroksenit : berkomposisi piroksen hampir 100%


Tidak ada komentar:

Posting Komentar