Batuan Hipabisal

BATUAN HIPABISAL

Telah diketahui sebelumnya bahwa secara garis besar batuan beku dbedakan menjadi 2 tipe, yaitu Batuan Beku Intrusif dan Batuan Beku Ekstrusif. Namun sebenarnya masih terdapat satu lagi tipa betuan beku jika diklasifikasikan berdasarkan tempat pembentukannya, yaitu Batuan Hipabisal.

Russel B.Travis, pada tahun 1955 mengkklasifikasikan batuan beku berdasarkan atas ukuran butirnya. Berdasarkan hal tersebut, maka Travis mengklasifikasikan batuan beku menjadi :

1. Batuan Beku dalam

Merupakan batuan yang bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat pembesar.

2. Batuan Gang

Batuan ini bertekstur porfiritik dengan masa dasar faneritik.

3. Batuan Lelehan

Merpakan batuan yang bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang.

Dari klasifikasi batuan beku oleh Russel B.Travis itu, secara tekstur setidaknya sudah dapat mengidentifikasikan bagaimana ciri dan apa yang disebut dengan batuan hipabisal. Maka, dalam tulisan ini sedikit banyak akan dijelaskan mengenai batuan beku hipabisal dan karakteristik yang mengikutinya.

Batuan Beku hipabisal adalah batuan beku hasil dari pembekuan magma yang membeku di dekat permukaan bumi, dengan kata lain batuan ini. Batuan beku hipabisal juga biasa disebut dengan batuan gang, batuan korok, atau subvulcanicrock. karena memang tempat pembentukannya berada di dekat permukaan bumi, yaitu di lorong/gang antara dapur magma dan permukaan bumi.. Batuan ini sebenarnya adalah peralihan antara batuan plutonik dan batuan vulkanik.

Batuan hipabisal membeku lebih cepat daripada batuan plutonik, namun lebih lambat daripada batuan vulkanik dan iasanya intrusi magma yang nantinya membentuk batuan hipabisal adalah sill dan dike.

Gambar 1: beberapa jenis intrusi magma, termasuk sill dan sike.

Sumber: http://www.answersincreation.org/curriculum/geology/pluton_dike_sill.gif

Sill adalah intrusi yang berkedudukan sejajar dengan lapisan batuan di sekitarnya. Ketebalan suatu sill dapat mencapai beberapa puluh meter namun juga ada sill yang ketebalannya hanya beberapa centimeter. Ada juga yang menyebutkan bahwa ketebalan sill tidak lebih dari 50 meter. Sill sendiri memiliki beberapa variasi, antara lain lakolith, lopolith, dan pacolith.

- Lakolith adalah bentuk intrusi menyerupai sill dimana perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung.

- Pacolith berbentuk seperti lensa dengan bagian atas yang mengikuti bidang perlapisan dan bagian bawahnya melengkung ke bawah karena batuan di bawahnya bersifat lentur.

- Lopolith berbentuk lensa dengan baguian bawah dan atasnya sama-sama melengkung.

Dike adalah intrusi yang memotong bidang perlapisan dari batuan induk. Terkadang kontak hampir sejajar, tapi perbandingan antara panjang dan lebar tidak sebanding. Kenampakan dari dike berukuran dari beberapa centimeter hingga beberapa puluh meter. Namun ada yang mengatakan bahwa lebar dike kurang dari 20 meter.

Karena batuan hipabisal terbentuk dekat dengan permukaan, maka batuan ini mengalami pembekuan yang lebih cepat daripada batuan plutonik namun lebih lambat daripada batuan vulkanik. Akibatnya, dalam batuan hipabisal terdapat sifat-sifat yang dimiliki oleh batuan plutonik dan batuan vulkanik, yaitu ukuran butir atau teksturnya. Butir butir mineral pada batuan hipabisal lebih besar daripada butir mineral pada batuan vulkanik namun lebih kecil daripada batuan plutonik. Secara tekstur, dalam batuan hipabisal terdapat kristal sulung (fenocryst) dan massa dasar (ground mass). Kehadiran kristal sulung dan massa dasar ini disebabkan oleh terjadinya proses pendonginan yang cukup cepat oleh karena tempat pembentukan yang dekat dengan permukaan bumi sehingga mineral-mineral yang telah mengkristal terlebih dahulu terbentuk dalam ukuran yang besar, selanjutnya disebut sebagai fenikrist, dan saat magma mencapai dekat permukaan akan membentuk mineral-mineral yang berukuran halus yang selanjutnya dikenal sebagai massa dasar dan massa dasar ini berperan sebagai waktu berhentinya pembekuan. Sehingga bauan hipabisal memiliki tekstur porphyry.

Gambar 3: Tempat pembentukan batuan hipabisal ditunjukkan oleh lingkaran merah

Sumber : http://www.docstoc.com/docs/57418510/batuan-beku

Beberapa contoh batuan hipabisal :

gambar 4: quartz porphyry

Sumber : http://www.scran.ac.uk/packs/exhibitions/learning_materials/webs/43/graphics/DSC01967sm.jpg

Gambar 5 : Granite porphyry

Sumber : http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSrJMJ19oc8Pta0elcfjbMOa73YhGvnbukbyIuyf6jqr0bgpn49xvAKFXDsxA

Gambar 6: Diabase

Sumber : http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQmFIb_Xs0z0rpmdQC5K8a7Ef2Z4WzuMUrzfvmcRxxlN7cjDSdGWn7EXBE

Gambar 7 : Aplite

Sumber : http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSiAFmDQVqTkOCfT1ednRiSFQlSqTN3n1HoMFl82E4cpe5MPaD0

REFERENSI

http://books.google.co.id/books?id=RrL0HDi-cm4C&pg=PA24&lpg=PA24&dq=batuan+hipabisal&source=bl&ots=hsIptvsZGj&sig=bFfxi5jFA_uzmgZM--xGZtGXp-8&hl=id&ei=q7B8TeqvNIX5rQfkwPjQBQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CDsQ6AEwBQ#v=onepage&q&f=false Diakses pada tanggal 13 Maret 2011 pukul 19:36 WIB

http://jelifransius.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 13 Maret 2011 pukul 19:36 WIB

http://kelompok-ketiga.blogspot.com/p/rezki-naufan-hendrawan-270110090030.html Diakses pada tanggal 13 Maret 2011 pukul 19:36 WIB

http://uk.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081230050619AA58Hjr Diakses pada tanggal 13 Maret 2011 pukul 19:35 WIB

http://www.docstoc.com/docs/57418510/batuan-beku Diakses pada tanggal 13 Maret 2011 pukul 19:35 WIB